Keadilan dalam tindakan dan lisan
Sudah menjadi hal yang maklum meskipun itu tidak umum bagi
sebagian cendekiawan yang mafhum akan hal yang semestinya dan sepantasnya, ketika
pemilu capres dan cawapres mereka berkampanye kesana kemari dan di sana sini
yang tujuannya memperkenalkan diri tanpa ada niat yang tersembunyi apalagi
kepentingan pribadi seperti korupsi di sana-sini oleh mereka yang berdasi dan
itu tak akan terjadi ketika dekadensi moral teratasi.
Saat ini begitu ramai suara yang menjanjikan kepada kita
tentang keadilan, kesejahteraan rakyat dan terlihat begitu mencintai
tanah air kita Indonesia, memang itu suatu pernyataan yang bagus dan mesti di
sampaikan kepada mereka yang hendak di pimpin, kita sebagai masyarakat pun
sadar bukan hanya berpangku tangan kepada pemimpin tapi kita tetap menjalankan
peran kita sebagai manusia biasa yang nantinya bisa merasakan bukti dari
kesungguhan seorang pemimpin, kesungguhan membela rakyat dan untuk rakyat
dengan demikian maka akan terlihat siapa menang siapa kalah dan tampak siapa
benar siapa salah.
Capres prabowo hatta kami mengharap dengan adanya dirimu
yang berani mencalonkan diri berarti kalian benar-benar siap memimpin bangsa Indonesia
yang lebih baik menjadikan Indonesia satu kembali yaitu satu tekad dan satu
rasa karna itu selamatkan Indonesia dari kebiadaban manusia yang melebihi
keserakahan binatang, dengan kalian benar-benar mengamalkan pancasila berarti
kalian sungguh menyelamatkan Indonesia menuju Indonesia satu.
Ir. Soekarna president pertama kita dengan iman takwa nya
mampu mewujudkan proklamasi meski oleh sebagian kaum kontra soekarno menganggap
bahwa soekarno mempunyai kekurangan dalam memimpin yaitu kemauannya untuk
menjadi prrsident seumur hidup tapi berkat beliau juga bangsa kita begitu di
kenal dunia, setidaknya kepedihan pada zamannya sedikit terkurangi, sekarang
tugas kita sebagai generasi setelahnya yaitu menjaga kemerdekaan tersebut,
menjaga berarti membuat indah dan melestarikan pancasila serta esensi dari
pansacila sebagai ideologi Negara kita Indonesia.
Pemilu kali ini begitu ramai baik di media masa atau dalam
perbincangan di warung-warung kopi dan yang lainnya, penulis jadi heran mengapa
yang sana menjelek-jelekan yang sini sementara yang sini menjelek-jelekan yang
sana, bagai mana kita bisa selamatkan Indonesia ketika kita masih memandang sesuatu
dari satu sisi? Bagaimana menuju Indonesia satu ketika bangsa ini menjadi bangsa
yang pengecut, menjadi bangsa yang penakut? Bagaimana jati diri bangsa kita
tidak hilang sementara kita lupa dengan jati diri kita sebagai manusia, jati
diri kita sebagai duta atau kodrat kita sebagai manusia?
Kejujuran, keadilan dan kesejahteraan itu terjadi ketika ada
pemimpin yang selalu menyandarkan segala apapun kepada tuhan dengan kata lain
ia pemimpin yang mengerti dan menjadi manusia yang berkarakter, menjadi manusia
seutuhnya layaknya dewa.
Sebagian kecil masyarakat bertindak tanpa bersandar pada system
pemerintahan atau mereka berdikari hidup bertumpu pada kedua kaki diri sendiri
adalagi mereka yang banyak peduli pada pemerintahan dengan berfikir dan berucap
tanpa dasar, kaum yang satu ini lebih memilih berkarya dengan segala daya
sebagai bukti perilaku dari perwujudan pancasila yang ada di dalam dada.
50 tahun kesalahan penurunan soekarno sebagai president pertama
makin terlihat dengan bangsa yang berperilaku bejat, semenjak penurunan
soekarno sungguh makin terbaca keadaan di Indonesia bahwa Indonesia itu
bangsanya pemalas, arogansi, rakus padahal mayoritas bangsa kita itu orang yang
beragama, padahal Indonesia itu Negara hukum tapi hukum itu buatan manusia maka
manusia juga yang menguasainya yaitu mereka para sang penguasa Negara.!?.
Kembali pada kodrat Negara kita sebagai jiwa dunia atau
mercusuar dunia seharusnya kita kembali mengamalkan pancasila menuju Indonesia satu
serta sadar diri dan menyadarkan orang
lain bahwa pancasila itu sebagai ilham dari tuhan. Dengan ini setidaknya kita
sedikit selamatkan Indonesia dari bangsanya sendiri, dari hukum indonesia kita
sendiri, dan dari peraturan atau system Indonesia sendiri.
Para generasi ayo selamatkan Indonesia /bangsa kita dan
ajarkan pula pada bangsa kita sendiri tentang cara berdemokrasi bukan
democrazy, satukan lah kembali Indonesia ku ini satukan Indonesia dengan rasa,
karsa cipta dan bakti untuk hidup bersama.
#AspirasiPrabowoHatta
#PrabowoHatta #SelamatkanIndonesia #IndonesiaSatu