Sabtu, 28 Juni 2014

Tertunda karna bercermin dari cerita

Di kala itu ku teringat dengan perjalanan hidup pada waktu yang lalu membuat ku pilu dan termenung untuk mengkaji adanya tindakan yang terkesan keji tapi karnanya ku juga sedikit sadar bahwa itu adalah sebagian dari sifat terpuji yang selalu memaksaku dengan perlahan menghampiri suatu yang ku nanti hingga tersampaikan pada impian,

Dalam kebodohan ini terangkum juga beragam momentum yang tidak bisa engkau amati apabila tak aku tuangkan oleh keindahan ucapan sayangnya diri ini bukan insan yang bisa sopan dalam kata dan tindakan karna ini juga kalian butuh kejelian dan ke lapangan untuk mengerti waktu dan kepedulian kebersamaan.

Upaya dan pengorbanan ku ini tak perlu kau ragukan karna ku bersungguh dalam tindakan, beribu kisah dan kasih yang kau taburkan tak akan pernah tergantikan meski sekuat tenaga ku berjuang sampai nafas terhentikan tapi tetap semua dari kalian tak bisa terbalaskan.

Kini trus ku lalui waktu demi waktu tanpa nasehat yang membuat ku kuat, iringan doa dan kasihmu masih tetap terasa, amanat yang begitu besar menjadi harapan di hari tua, sampai saat ini ku hanya terdiam malas kalian hanya memeras air mata terasa pedas dalam bertugas ketika melihat anakmu yang ditindas, memang itu semua tak pernah kau harapkan setidaknya ada pembuktian dariku yang tersampaikan.

Hati kalian begitu teliti untuk terus mengamati dan menyaji untuk si buah hati hingga buah hati paham akan kebersamaan yang penuh arti, saat ini ku ucapkan maaf atas segala khilaf memikirkan dengan perlahan berprinsip kehati-hatian maafkan anakmu ayah, maafkan anakmu ibu,

Ku beranjak dewasa kekeliruan dan kekecewaan semakin ku rasa hingga kapan ku terus begini dengan kekurangan dan kelebihan dari tuhan yang sesungguhnya tidak pernah ku miliki sampai saat ini & nanti.

Dari pengamatanku ini bahwa hidupku seakan di haruskan untuk sedikit menunggu atau dengan kata lain apapun itu yang ku harapkan akan tertunda dan pasti ada kata "tunda & tertunda" sejenak hingga sampai pada saat yang tepat, dari situ  juga mungkin alam mengajariku untuk bersabar menunggu dan mengamati dari apa yang hendak terjadi finally jangan salahkan bila saya sedikit hobby mengamati karna itu adalah pengisian waktu dimana ada peluang saat itu pula ku terjang apa yang ada di depanku.

Diwaktu kecil ku mengaharapkan di belikan sepeda oleh orang tua tapi ternyata tak ada wujudnya sampai sekarang ini, mengaharapkan dan dijanjikan oleh saudara sebidang lapangan tenis meja tapi sama saja tak ada fakta, kelulusan di waktu SMA pun sama tertunda ketika mereka bersorak lulus saya tetap merasa biasa walaupun ku terima selembar kertas berisikan kalimat "Tidak Lulus" karna ini juga saya berfikir apa memang dalam setiap perjalanan hidupku alam ini selalu membimbingku kepada jalan yang ujungnya sebagai penundaan. Entah lah...!

Tapi karna penundaan aku merasakan indahnya dalam penantian yang terlupakan, mengajarkan bagaimana melihat dan meguasai keadaan dengan penuh ketelitian dan akhirnya sedikit ku temukan apa itu kesabaran, apa itu pengorbanan bukan sok-sokan, apa itu kekurangan dan kelebihan setiap insan, kesombongan dan kemunafikan ya...itulah yang mengajarkanku akan kehidupan yang penuh tantangan sehingga ku berani belajar hidup apa adanya dengan segala yang ada.

Ada celah ku berani memilah, ada kesempatan ku buktikan dengan tindakan, ada waktu aku akan terus memayu dan melaju sampai yang kutuju yaitu yang memberiku kekuatan untuk terus melaju, yang memberi waktu untuk memayu, yang memberi kesempatan untuk membuktikan dengan tindakan, dan ketika ada celah ia mendorongku untuk memilih dan memilah ya engkau penganugrah hidupku yang indah.


ya Salam Mulia Saudara....!!! ) 0


Scinetis  & Filsuf & Jurist
Allan ADBeat
Ahmad Dahlan Baidowi.

Jumat, 27 Juni 2014

keadilan dalam tindakan dan lisan

Keadilan dalam tindakan dan lisan


Sudah menjadi hal yang maklum meskipun itu tidak umum bagi sebagian cendekiawan yang mafhum akan hal yang semestinya dan sepantasnya, ketika pemilu capres dan cawapres mereka berkampanye kesana kemari dan di sana sini yang tujuannya memperkenalkan diri tanpa ada niat yang tersembunyi apalagi kepentingan pribadi seperti korupsi di sana-sini oleh mereka yang berdasi dan itu tak akan terjadi ketika dekadensi moral teratasi.

Saat ini begitu ramai suara yang menjanjikan kepada kita tentang  keadilan,  kesejahteraan rakyat dan terlihat begitu mencintai tanah air kita Indonesia, memang itu suatu pernyataan yang bagus dan mesti di sampaikan kepada mereka yang hendak di pimpin, kita sebagai masyarakat pun sadar bukan hanya berpangku tangan kepada pemimpin tapi kita tetap menjalankan peran kita sebagai manusia biasa yang nantinya bisa merasakan bukti dari kesungguhan seorang pemimpin, kesungguhan membela rakyat dan untuk rakyat dengan demikian maka akan terlihat siapa menang siapa kalah dan tampak siapa benar siapa salah.

Capres prabowo hatta kami mengharap dengan adanya dirimu yang berani mencalonkan diri berarti kalian benar-benar siap memimpin bangsa Indonesia yang lebih baik menjadikan Indonesia satu kembali yaitu satu tekad dan satu rasa karna itu selamatkan Indonesia dari kebiadaban manusia yang melebihi keserakahan binatang, dengan kalian benar-benar mengamalkan pancasila berarti kalian sungguh menyelamatkan Indonesia menuju Indonesia satu.

Ir. Soekarna president pertama kita dengan iman takwa nya mampu mewujudkan proklamasi meski oleh sebagian kaum kontra soekarno menganggap bahwa soekarno mempunyai kekurangan dalam memimpin yaitu kemauannya untuk menjadi prrsident seumur hidup tapi berkat beliau juga bangsa kita begitu di kenal dunia, setidaknya kepedihan pada zamannya sedikit terkurangi, sekarang tugas kita sebagai generasi setelahnya yaitu menjaga kemerdekaan tersebut, menjaga berarti membuat indah dan melestarikan pancasila serta esensi dari pansacila sebagai ideologi Negara kita Indonesia.


Pemilu kali ini begitu ramai baik di media masa atau dalam perbincangan di warung-warung kopi dan yang lainnya, penulis jadi heran mengapa yang sana menjelek-jelekan yang sini sementara yang sini menjelek-jelekan yang sana, bagai mana kita bisa selamatkan Indonesia ketika kita masih memandang sesuatu dari satu sisi? Bagaimana menuju Indonesia satu ketika bangsa ini menjadi bangsa yang pengecut, menjadi bangsa yang penakut? Bagaimana jati diri bangsa kita tidak hilang sementara kita lupa dengan jati diri kita sebagai manusia, jati diri kita sebagai duta atau kodrat kita sebagai manusia?

Kejujuran, keadilan dan kesejahteraan itu terjadi ketika ada pemimpin yang selalu menyandarkan segala apapun kepada tuhan dengan kata lain ia pemimpin yang mengerti dan menjadi manusia yang berkarakter, menjadi manusia seutuhnya layaknya dewa. 

Sebagian kecil masyarakat bertindak tanpa bersandar pada system pemerintahan atau mereka berdikari hidup bertumpu pada kedua kaki diri sendiri adalagi mereka yang banyak peduli pada pemerintahan dengan berfikir dan berucap tanpa dasar, kaum yang satu ini lebih memilih berkarya dengan segala daya sebagai bukti perilaku dari perwujudan pancasila yang ada di dalam dada.

50 tahun kesalahan penurunan soekarno sebagai president pertama makin terlihat dengan bangsa yang berperilaku bejat, semenjak penurunan soekarno sungguh makin terbaca keadaan di Indonesia bahwa Indonesia itu bangsanya pemalas, arogansi, rakus padahal mayoritas bangsa kita itu orang yang beragama, padahal Indonesia itu Negara hukum tapi hukum itu buatan manusia maka manusia juga yang menguasainya yaitu mereka para sang penguasa Negara.!?.


Kembali pada kodrat Negara kita sebagai jiwa dunia atau mercusuar dunia seharusnya kita kembali mengamalkan pancasila menuju Indonesia satu  serta sadar diri dan menyadarkan orang lain bahwa pancasila itu sebagai ilham dari tuhan. Dengan ini setidaknya kita sedikit selamatkan Indonesia dari bangsanya sendiri, dari hukum indonesia kita sendiri, dan dari peraturan atau system Indonesia sendiri.


Para generasi ayo selamatkan Indonesia /bangsa kita dan ajarkan pula pada bangsa kita sendiri tentang cara berdemokrasi bukan democrazy, satukan lah kembali Indonesia ku ini satukan Indonesia dengan rasa, karsa cipta dan bakti untuk hidup bersama.

 #AspirasiPrabowoHatta 

 #PrabowoHatta #SelamatkanIndonesia #IndonesiaSatu 

Rabu, 25 Juni 2014

MI MA'ARIF 09 PUCUNG LOR




MADRASAH  IBTIDAIYAH  MA'ARIF  09  PUCUNG  LOR
 

Nama Sekolah    :  MI MA'ARIF 09 PUCUNG LOR
Alamat                : Jl. Nakula (babakan) pucung lor kroya cilacap
Provinsi               : Jawa Tengah
Jenjang Sekolah  : Sekolah Dasar
Status Sekolah    : Swasta Di bawah Depag
Npsn                  : 60710256
      
Selamat Datang Saudaraku .......!!!

 
Salam mulia dan Salam sejahtera bagi kita semua, dengan mengharapkan Ridho Tuhan Semesta Alam yang selalu merahmati dan menunjukan jalan yang lurus kepada kita semua. Sholawat serta salam tetaplah tercurah kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW atau Nur muhammad yang ada di dalam diri kita yang terhijab namun selalu menunjukkan dan membimbing kita menuju jalan yang terang yakni Addinul Islam dengan makna yang sesungguhnya yaitu pasrah.


Terangkum oleh indahnya hukum terucap ASSALAMUALAIKUM untuk yang selalu menghiasi hidup dengan senyum sehingga memotivasi diri untuk terus mengamati mengkaji dan menyaji untuk kita, karnanya kita sebagai manusia tercipta pula sebagai duta di dunia yang sementara.

Ya...wahai insan mulia di kehidupan yang rumit ini mengharuskan kita untuk terus belajar dari apa saja yang ada, yang nyata, yang kita temui ketika manusia belajar pastilah mengalami apa itu kesulitan dan ketidak tahuan dari situ juga muncul lah guru sebagai pendamping ketika belajar.

Peran guru di sini di samping mendampingi juga memperingati dan membagikan cerita hidupnya supaya mereka para anak didik mampu bernaluri bukan hanya mengejar nilai tinggi dan hafal rumus serta sajak ataupun kalimat.

Di sekolah dasar inilah sesunggunya pembentukan karakter anak mulai di kembangkan, dari cara berfikir memahami hitungan, angka dan huruf. ketika di masa sekolah dasar potensi anak baiknya di kembangkan oleh pendamping belajarnya dan disini pendamping belajar bukan hanya seorang guru tetapi juga peran orang tua lebih utama pada perilaku laku anak dalam bergaul bekerja dan belajar.

Tumbuh kembang anak dewasa ini terlalu banyak di pengaruhi oleh sesuatu yang instan seperti acara di televisi untuk menghibur anak sementara orang tua sibuk bekerja, di fasilitasinya seorang anak untuk belajar supaya tidak terlalu banyak keluar rumah dan lebih mudah mengakses sesuatu yang ia inginkan terutama yang terkait dengan pendidikan tapi yang ada sibuk bermain di internet (pemanfaatan IT) sehingga tanpa di sadari ia melupakan arti kebersamaan dan kehidupan.

Insan mulia....! Sekolah atau dunia pendidikan pada hakikatnya sama, hanya saja ada sedikit kekurangan dan kelebihan di setiap yayasan atau sekolah sama hal nya juga dengan manusia yang semuanya itu saling melengkapi.

Jika waktu bayi kita kita belum mengerti apa itu satu, apa itu isi, apa ini hidup dan siapa diri ini, dari mana mau kemana serta untuk apa kita hidup?

Itulah pertanyaan yang harus di jawab oleh si pendamping hidup sang anak dan harus sampai pada hakikat diri dan alam, peran itulah yang seharusnya di sadari oleh setiap manusia untuk mencapai hidupnya.

Ya, Mungkin kali ini cukup sampai di sini insan edukasi....!!!?

Salam Hormat Ku untuk kalian semua demi yang Maha Mulia.



SCIENTIST  FILSUF  &  JURIST
        ALLAN ADBeat
AHMAD DAHLAN BAIDOWI

























Riwayat yang tersirat dari sang hayat

Suatu cerita yang terekam oleh rumitnya keadaan kadang makin membuat insan lupa dengan nilai pancasila di dalam dada, ideologi yang di yakini bisakah engkau pertahankan ketika kebutuhan mengejarmu, ketika rasa lapar menghampiri dan mengajakmu untuk iri dan dengki.

Sekali lagi Idealis tak usah lah kau biarkan memilah dan membuat keadaan tampak indah jika rasa lapar dan kekurangan masih membuat resah kau sesungguhnya sedang gelisah.
Ketika materi memang untuk di cari bisakah manusia tetap & mengingat kodrat kita sebagai manusia sebagai penghayat untuk selalu mengingat sang hayat setiap saat tanpa melihat situasi atau keadaan meskipun itu mengikat.

Suatu riwayat yang terlewati pastilah akan menjadikan diri lebih berarti tatanganpun tak henti-henti berlari menghampiri diri tanpa permisi apalagi berbagi untuk berkompromi, semuanya menuntut kita untuk sadar diri yakni ikhlaskan diri pada diri sendiri untuk mengerti diri dan orang lain.

keadilan mutlak kini ku coba mendalaminya dengan mengorbankan (memulai langkah apapun dari dirisendiri) pada keadaan di tiap-tiap hari,

Jalan buntu bukan alasan untuk berhenti terus melaju, ketidak tahuan jangan pula jadikan alasan untuk lari dari kenyataan, kekurangan jangan menjadikanmu menyerah dengan keadaan dan berbuat curang dalam cara tindakan.

Nafas ini yang tiap saat harus di hayati untuk tahu diri yang sejati mengharuskan ku untuk terus masuk yang kadang tanpa peduli pada tulang rusuk kiri yang menghampiri, dan demi kewujudan serta lainnya yang memberanikan ku untuk menatap dunia yang nyata meskipun dengan kacamata untuk benar-benar mampu memaknai hidup dari sang maha hidup dan maksud dari adanya udara yang tertiup, adanya kewajiban di tiap waktu yang tersaji dari yang maha tahu, adanya materi untuk mengerti keagungan sang maha hidup yang tak akan mati karna sadar merupakan bagian dari IA Tuhan seru sekalian alam.